Menu

Dark Mode
ONIC Esports: Raja Arena Mobile Legends Indonesia yang Tak Tertandingi Siapa Kenny Xepher? Legenda Esports Indonesia yang Kini Jadi Pelatih Alter Ego

Esport

Team Falcons Juara The International 2025 Dota 2: Sejarah Baru di Hamburg

badge-check


					Team Falcon Win TI 2025 Perbesar

Team Falcon Win TI 2025

The International atau yang akrab disebut TI selalu jadi puncak dari kompetisi Dota 2. Turnamen tahunan besutan Valve ini dianggap sebagai “Piala Dunia”-nya esports, tempat semua tim terbaik dunia berkumpul untuk memperebutkan Aegis of Champions yang legendaris. Tahun ini, TI 2025 diselenggarakan di Hamburg, Jerman, dan melahirkan kisah baru yang akan selalu dikenang oleh komunitas Dota 2 global: Team Falcons resmi menjadi juara baru setelah menaklukkan Xtreme Gaming di partai puncak.

Perjalanan Menuju Grand Final

Sejak awal turnamen, Team Falcons sudah menunjukkan taringnya. Mereka lolos dari fase grup dengan performa stabil, bahkan menyingkirkan tim-tim kuat yang sebelumnya lebih dijagokan. Falcons memanfaatkan momentum di playoff dengan draft cerdas dan eksekusi disiplin.

Di sisi lain, Xtreme Gaming datang dengan status favorit karena diperkuat Ame, salah satu carry terbaik yang punya reputasi besar di Dota 2. Kedua tim melaju ke grand final dengan jalur berbeda, tetapi sama-sama membuktikan bahwa mereka layak berada di panggung terbesar esports ini.

Pertemuan Falcons dan Xtreme di final TI 2025 otomatis jadi laga yang ditunggu-tunggu jutaan fans di seluruh dunia.

Pertarungan 5 Game Penuh Drama

Grand final berlangsung dengan format best of five. Hasil akhirnya adalah 3-2 untuk kemenangan Team Falcons, tapi perjalanan menuju skor itu benar-benar penuh drama.

  • Game 1: Xtreme Gaming tampil dominan. Dengan koordinasi rapi, mereka mengamankan kemenangan pertama setelah pertarungan panjang 51 menit. Falcons terlihat goyah, tapi belum menyerah.

  • Game 2: Falcons bangkit dengan agresif. Draft cepat mereka berhasil menutup game hanya dalam 37 menit, menyamakan skor 1-1.

  • Game 3: Xtreme kembali unggul setelah memenangkan game ketiga yang berdurasi sekitar 40 menit. Ame tampil luar biasa dengan kontrol map yang rapi.

  • Game 4: Di sinilah titik balik terjadi. Falcons membuat gebrakan dengan Ursa Offlane yang dimainkan ATF. Pick ini mengejutkan semua orang, termasuk Xtreme, yang menganggapnya sebagai blunder. Namun, justru strategi itu menjadi senjata rahasia Falcons. Pertandingan selesai hanya dalam 33 menit, skor kembali imbang 2-2.

  • Game 5: Pertandingan penentuan berjalan sengit selama hampir 1 jam. Falcons kembali mengejutkan dengan Magnus Offlane untuk menghalangi pergerakan Ame. Strategi ini sukses total, dan Falcons menutup laga dengan kemenangan dramatis.

Strategi Unik: Ursa & Magnus Offlane

Salah satu hal paling ikonik dari TI 2025 adalah keberanian Falcons dalam memecah meta. Saat kebanyakan tim memainkan draft standar, Falcons memilih jalur berbeda dengan menjadikan Ursa dan Magnus sebagai offlaner.

Strategi ini benar-benar mengacaukan perhitungan Xtreme Gaming. Mereka sempat meremehkan pilihan tersebut, tapi justru itulah yang membuat Falcons bisa menguasai tempo permainan. Hal ini membuktikan bahwa di panggung sebesar TI, kreativitas dan keberanian mengambil risiko bisa jadi faktor penentu kemenangan.

Momen Bersejarah & Rekor Baru

Kemenangan Falcons di TI 2025 juga menciptakan banyak catatan sejarah baru:

  • Sneyking dan Skiter kini menjadi dua pemain yang berhasil mengangkat Aegis dua kali dengan tim berbeda. Mereka pernah menang bersama Tundra Esports di TI 2022, dan kini bersama Falcons.

  • AUI_2000 mencatat rekor unik dengan tiga kali mengangkat Aegis: sekali sebagai pemain (Evil Geniuses 2015), lalu sebagai pelatih Tundra (2022), dan kembali sebagai pelatih Falcons (2025).

  • Ame, meski gagal lagi di final, tetap mendapat sorotan. Ia kini memegang rekor tragis sebagai “Uncrowned King” setelah tiga kali masuk final TI tapi selalu kalah di game terakhir.

Dampak Kemenangan Falcons untuk Scene Dota 2

Kemenangan ini bukan hanya kemenangan untuk Falcons, tapi juga sinyal bahwa scene Dota 2 masih penuh kejutan. Falcons, yang tidak sepopuler tim-tim veteran seperti Team Secret, OG, atau PSG.LGD, berhasil membuktikan bahwa kerja keras dan strategi segar bisa menumbangkan raksasa.

Bagi para pemain muda, keberhasilan Falcons adalah inspirasi bahwa kesempatan untuk bersinar selalu ada, asalkan berani tampil beda.

Reaksi Komunitas & Fans

Media sosial langsung ramai usai Falcons mengangkat Aegis. Fans memuji keberanian mereka dalam melakukan draft unik, sementara banyak analis esports menilai TI 2025 sebagai salah satu final terbaik sepanjang sejarah.

Momen ATF mengangkat Aegis bersama rekan setimnya menjadi simbol lahirnya generasi baru di Dota 2. Bagi para fans Xtreme Gaming, meski kecewa, mereka tetap memberikan dukungan penuh kepada Ame yang dianggap sebagai pemain paling konsisten meskipun belum pernah merasakan trofi TI.

TI 2025: Akan Selalu Dikenang

TI 2025 di Hamburg bukan hanya soal siapa juara, tapi juga tentang momen yang memecahkan ekspektasi. Dari pick aneh yang jadi meta baru, hingga duel sengit 5 game penuh emosi, semuanya akan tercatat dalam sejarah Dota 2.

Team Falcons kini resmi menuliskan namanya di buku sejarah sebagai juara The International. Bagi para penggemar Dota 2, kemenangan ini akan selalu diingat sebagai salah satu final paling menegangkan dan penuh kejutan. Data Terbaru Juara Dan Runner Up TI Dota 2

Facebook Comments Box

Read More

Trash Talk: Istilah Populer dalam Dunia Game Online

17 September 2025 - 22:07 WIB

Trash Talk

ONIC Esports: Raja Arena Mobile Legends Indonesia yang Tak Tertandingi

16 September 2025 - 07:48 WIB

Onic Esport

Siapa Kenny Xepher? Legenda Esports Indonesia yang Kini Jadi Pelatih Alter Ego

15 September 2025 - 17:46 WIB

Kenny Xepher Alter Ego
Trending on Esport