Kalau ngomongin platform komunikasi buat gamer, streamer, atau bahkan komunitas online sekarang, pasti nama Discord muncul di urutan pertama. Padahal awalnya aplikasi ini cuma dibuat sebagai solusi buat gamer yang kesulitan cari layanan voice chat yang stabil dan gampang dipakai. Tapi siapa sangka, dalam beberapa tahun aja, Discord berubah jadi salah satu platform komunikasi online paling besar di dunia.
Sejarah Lahirnya Discord
Discord pertama kali diluncurkan pada 13 Mei 2015. Pendirinya adalah Jason Citron dan Stan Vishnevskiy.
Jason Citron sendiri bukan orang baru di dunia startup gaming. Sebelum bikin Discord, dia sudah bikin OpenFeint, semacam platform sosial untuk mobile gaming, yang akhirnya dijual ke GREE seharga hampir $100 juta pada 2011.
Sedangkan Stan Vishnevskiy adalah developer yang punya passion besar di bidang software dan gaming.
Keduanya merasa kalau komunikasi gamer, terutama saat main game multiplayer online, itu ribet banget. Aplikasi voice chat saat itu kebanyakan berat, kualitas audio nggak stabil, atau desainnya kaku. Dari situlah muncul ide buat bikin aplikasi baru yang lebih simpel, ringan, dan ramah buat gamer.
Siapa CEO Discord?
Sampai sekarang (2025), CEO Discord adalah Jason Citron. Dia tetap jadi motor penggerak utama perusahaan, dengan visi mengubah Discord dari sekadar aplikasi voice chat buat gamer jadi tempat ngobrol online paling fleksibel buat siapa aja—entah itu komunitas hobi, kerja remote, belajar online, sampai fans club artis.
Perjalanan Awal: Fokus ke Gamer
Saat rilis pertama kali, Discord benar-benar fokus ke pasar gamer PC. Mereka nawarin sesuatu yang beda dibanding kompetitor kayak TeamSpeak atau Skype:
-
Gratis dipakai.
-
Server gampang dibuat.
-
Voice chat stabil dan berkualitas tinggi.
-
Bisa bikin channel teks dan voice sekaligus.
Nggak butuh waktu lama, banyak komunitas game pindah ke Discord. Apalagi pas era game League of Legends dan Overwatch lagi booming, Discord jadi platform utama buat mabar dan koordinasi tim.
Meledak Saat Pandemi
Pandemi COVID-19 tahun 2020 jadi momen yang bikin Discord makin besar. Orang-orang nggak cuma pakai Discord buat main game, tapi juga:
-
Kuliah online atau belajar bareng.
-
Nongkrong virtual dengan teman.
-
Nonton film bareng lewat fitur streaming.
-
Komunitas non-gaming seperti musik, startup, bahkan politik.
Discord akhirnya rebranding slogannya dari “Chat for Gamers” jadi “Your Place to Talk” biar lebih luas dan nggak cuma identik dengan gamer.
Pendanaan & Valuasi
Discord termasuk startup yang sukses banget dalam hal pendanaan. Beberapa poin penting:
-
Tahun 2020, Discord sempat ditaksir bernilai lebih dari $3,5 miliar.
-
2021, valuasinya naik drastis jadi $15 miliar setelah pendanaan baru.
-
Microsoft bahkan pernah mencoba mengakuisisi Discord dengan harga $10 miliar, tapi ditolak karena Discord lebih pengen jalan independen.
Sampai sekarang, valuasi Discord masih tinggi banget, dan mereka terus kembangin fitur premium lewat layanan Discord Nitro.
Fitur Unggulan Discord
Banyak alasan kenapa Discord bisa jadi platform favorit:
Voice & Video Call → Kualitas suara jernih, delay rendah, bahkan bisa video call ramean.
Channel Teks & Voice → Setiap server bisa bikin channel khusus sesuai topik.
Screen Sharing & Streaming → Bisa share layar atau stream game langsung ke teman.
Kustomisasi Server → Role, emoji custom, bot otomatis, semua bisa ditambah sesuai selera.
⚡ Gratis + Premium Nitro → Versi gratisnya udah powerful banget, tapi ada Nitro buat fitur tambahan seperti upload file lebih besar, boost server, dan badge eksklusif.
Komunitas Besar → Dari komunitas game, musik, anime, startup, sampai fans K-pop—semua ada di Discord.
Discord di Era 2025
Sekarang Discord bukan lagi aplikasi “anak gamer doang”. Dia udah jadi salah satu pusat aktivitas digital global.
-
Streamer & Youtuber → pake Discord buat bikin komunitas fans.
-
Startup & Freelancer → pake buat kerja tim remote.
-
Sekolah & Kampus → bikin server khusus kelas atau organisasi.
-
Fans Club → dari K-pop, anime, sampai esports punya server Discord besar-besaran.
Bahkan, banyak event resmi (termasuk esports internasional) pakai Discord sebagai platform komunikasi utama.
Masa Depan Discord
Ke depan, Discord diprediksi bakal makin kuat posisinya. Dengan integrasi AI, keamanan yang ditingkatkan, dan fitur interaktif baru, Discord bisa aja jadi “Facebook + WhatsApp + Slack” versi modern—tapi lebih fleksibel.
Jason Citron sebagai CEO masih pegang teguh visi awal: bikin Discord jadi tempat di mana orang bisa connect, ngobrol, dan bikin komunitas dengan nyaman.
Kesimpulan
Dari awalnya cuma ide dua orang gamer yang pengen voice chat lebih bagus, Discord kini menjelma jadi platform komunikasi global dengan jutaan server aktif. Di bawah kepemimpinan Jason Citron sebagai CEO, Discord berkembang dari “aplikasi gamer” jadi rumah digital untuk berbagai komunitas.
Buat Gen Z dan generasi sekarang, Discord udah lebih dari sekadar aplikasi—dia jadi bagian dari budaya internet modern.
Kalau kamu belum pernah coba, mungkin sekarang waktunya bikin akun, join server, dan rasain sendiri vibes komunitas di Discord.